Selasa, 04 Oktober 2011

jaringan ikat


Jaringan Ikat

            Jaringan ikat (jaringan penyambung) adalah jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ikat juga merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Fungsi jaringan ikat antara lain : menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak), membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun sistem sirkulasi (darah).

a.    Komponen Jaringan Ikat
1.   Sel
Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sel. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringa ikat adalah sebagai berikut :
ü Fibroblas merupakan sel jaringan ikat yang terbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein.
ü Sel lemak (sel adiposa) adalah sel yang khusus untuk menyimpa lemak.
ü Makrofag merupakan sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel  makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati, dan bakteri. Makrofag terdapat di dekat pembuluh darah.
ü Sel tiang (mast cell) adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah.
ü Leukosit adalah sel darah putih.

2.   Serabut (matriks)
Matriks adalah bahan dasar atau materi dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar-sel sehingga akan memberi bentuk jaringan. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat antara lain :
Ø Serabut kolagen (serabut putih)
Serat kolagen memiliki sifat kuat,kelenturan yang rendah, tetapi daya rengang yang tinggi. Sifat inilah ynag memberikan kekuatan pada jaringan ikat. Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon.
Ø Serabut elastin ( serabut kuning)
Serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna kuning, misalnya pada bantalan lemak ,pembuluh darah, dan ligamen.
Ø Serabut retikuler
Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya, misalnya pada sistem saraf.

3.      Zat dasar
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat.

b.      Macam-macam jaringan ikat
1)  Jaringan ikat biasa, terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

a) Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda amati pada gambar diatas. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.

(1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
(2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
(3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
(4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
(5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
(6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.


b) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.

 

2) Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus
Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.


a) Jaringan Tulang Rawan (Salah satu macam jaringan ikat)
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak.

Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.

Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah.

Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis

(1) Kartilago Hialin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. 
 

(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian.
Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya.

 
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.


b) jaringan tulang sejati (oeston)
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Berdsarkan ada tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas tulang kompak (tulang padat) dan tulang spons (tulang berongga).


  
(1)  Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga. Tulang kompak tersusun atas periosteum (Luar) dan endosteum (Dalam) yang berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis.
Pada tulang kompak dikenal sistem Havers. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris. Diantara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit.

(2)  Tulang spons adalah tulang yang memiliki rongga. Tulang spons juga tidak terdapat sistem Havers. Tulang spons terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan satu sama lainnya. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons berbentuk seperti kumpulan jarum atau lempengan.

C) jaringan darah dan limfe
Jaringan darah dapat disebut sebagai jaringan ikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matriks cairan (plasma). Sel-sel darah berkembang lalu masuk ke dalam aliran darah sebagai sel-sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah berfungsi membawa sari-sari makanan ,hormon, oksigen, dan sisa-sisa metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit,leukosit, trombosit, dan plasma.
Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari sel-sel dan serat retikuler yang menjadi rangka untuk menunjang timbunan limfosit dan makrofag. Di bagian-bagian tubuh tertentu, limfosit cenderung berkelompok menjadi satu dalam pemusatan yang disebut nodulus. Nodulus dapat dijumpai dalam tonsil ,limpa, timus, serta tersebar secara luas sepanjang saluran pencernaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar